KUNJUNGAN WISATA
1. BALI
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan perisrahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah sistem Subak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bali terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di kabupaten Singaraja dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit saja. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan waktu sekitar empat sampai lima jam lamanya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak dan Tari Pendet. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Bali memiliki keanekaragaman daya tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau yang indah ini sanggup menarik jutaan wisatawan baik asing maupun domestik setiap tahunnya. Hampir semua media internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan Bali pada tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati.
Bali terkenal dengan daya tarik tradisi dan budayanya. Banyak wisatawan datang untuk mengunjungi berbagai pura dan menyaksikan tari-tarian yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.
2. SAWARNA BEACH
Desa Sawarna bisa di bilang perpaduan unsur alam yang sempurna. Area sawah yang banyak dan luas, hutan-hutannya yang indah, pesona pantai selatan dengan garisnya yang panjang, karang-karangnya yang indah dan unik serta absurd, desanya yang sunyi sepi dan damai juga banyaknya hewan-hewan disana dari mulai yang sering dilihat sampai yang jarang dilihat, semua ada! Ada banyak tempat yang kami datangi disana, di mulai dari pantai yang dekat dengan penginapan-penginapan yaitu pantai pasir putih yang menurut saya sih lumayan bagus lah, ditambah saat kami datang kesana, banyak nelayan yang sedang menangkap teri nasi dan beberapa ikan. kami sempat membeli ikan kepada nelayan dengan harga yang sangat murah! Dan membakarnya di pinggir pantai sambil menikmati kelapa muda.
Pada hari kedua, dimana waktu yang kami punya sangat banyak, kami memilih rute Goa lalay-Legon pari-Tanjung layar, sayang karna kami tidak menggunakan jasa guide, kami tidak memutuskan untuk masuk ke dalam goa lalay, ditambah kami sedikit menyasar saat menuju Legon Pari, tapi itulah yang membuat nilai plus nya! jalur yang kami tempuh dari goa lalay ke legon pari bisa dibilang cukup extreme, ada sedikit trekking dulu sembelum menuju legon pari, tapi, perjuangan kami yang sedikit sulit menuju legon pari itu yang membuat kami merasa ‘terbayar’ saat sampai di legon pari! sebuah perkampungan nelayan yang sangat sepi, pasir putih, air nya yang jernih dengan warna biru gradasi turquoise, dan ombaknya yang tidak sebesar pantai pasir putih. Bener-bener.. Paradise! Legon pari pun adalah sebuah tempat yang katanya pas buat ngeliat sunrise. Untuk jalur pulang dan menuju tanjung layar, kita mengambil rute susur pantai. melewati banyak karang-karang dengan bentuknya yang unik dan banyak melihat hewan-hewan yang aneh, termasuk ikan loncat.Sempat memasuki perkebunan, karena jalur pantai yang berbatu besar yang sulit dilalui. sampai akhirnya kami tiba di tanjung layar, sebuah karang besar berbentuk seperti layar kapal. sebenarnya, masih ada pulau manuk, sebuah kawasan perhutanan yang banyak dihuni oleh burung-burung dan pantai di dekatnya, yang kami lalui saat datang ke sawarna. tapi dari yang kami dengar, pantai di pulau manuk sangat berbahaya, dan tidak lama saat sebelum kami datang, ada beberapa wisatawan asal depok yang hilang terbawa ombak. di desa sawarna nya sendiri, tidak banyak yang dapat dilakukan. Sawarna pun sering menjadi salah satu tujuan turis untuk berolahraga Surfing. Apalagi hal-hal berbau entertainment. kami kebanyakan hanya bermain hp saat di penginapan. sinyal disana hanya ada beberapa operator, salah satunya operator yang saya pakai yaitu m*3. teman saya yang pakai operator tiga, hp nya bener-bener tidak terpakai. hiburan lainnya ya berinteraksi dengan penduduk sekitar, pemilik homestay, nonton tv diruang makan.
Dimana Tempat Kita Menginap Selama di Sawarna?
Di desa sawarna terdapat banyak homestay atau penginapan, baik itu di dalam atau diluar desa Sawarnanya sendiri. dari mulai yang bagus sampai yang biasa aja. saya selama disana, menginap di Widi Homestay karna jaraknya cukup dekat ke pantai. Harga penginapan disana kebanyakan dihitung per kepala/malam sudah termasuk makan 3x, walaupun ada yang dihitung per kamar/malam, dan masih bisa ditawar! jadi, jangan malu buat nawar apalagi jumlah rombongan kita banyak dan berencana akan menginap lebih dari 1 malam. saya peribadi, lebih memilih untuk membayar perkepala/malam sudah termasuk makan 3x. karna, untuk mencari makanan berat disana terhitung susah dan agak jauh dari penginapan.
Tips and Tricks
Waktu terbaik mengunjungi Sawarna tentunya pada saat musim panas. Sebenarnya, saat kami kesana, saat malam pun sering hujan dan sering kali mendung, tapi hujannya hanya pada malam hari dan tidak terlalu besar. juga pada saat low season, supaya suasana Sawarna yang tenang bisa kita dapatkan. dari info yang saya dapatkan dari pemilik homestay, di Sawarna pada bulan september sering diadakan lomba surfing, maka bulan tersebut (saya tidak tahu tanggal berapa dan minggu ke berapa) penginapan sering penuh karna katanya sudah di booking sampai seminggu. Di sawarna sendiri, karna memang banyak sawah, jadi banyak pula serangga-serangga persawahan yang menyambangi kamar kami, dari mulai walangsangit, nyamuk, sampai dengan tomcat dan kelelawar! jadi usahakan bawa obat nyamuk bakar dan oles, sebenarnya untuk obat nyamuk oles bisa dipakai pada saat trekking karna kami sempat melewati perkebunan yang banyak terdapat nyamuk demam berdarahnya. Juga usahakan untuk memakai sendal untuk trekking, jangan pakai sendal jepit atau sepatu. karna ini pantai dan kalau ingin masuk ke hutan-hutan kecilnya, agak susah pakai sendal. terakhir, bawa permainan kayak kartu remi, monopoli atau apapun. buat ngebunuh rasa bosen pas lagi di penginapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar